Selasa, 27 September 2016

MBAH KYAI ABD WAHAB HASBULLAH

Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah adalah salah seorang kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang pengabdiannya pada negara tak perlu diragukan lagi. Berikut kisahnya.

Kiai Wahab lahir di Jombang pada 31 Maret 1888. Dia merupakan anak dari pasangan KH Hasbullah Said, pengasuh Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, dengan Nyai Latifah.

Sejak kanak-kanak, Kiai Wahab dikenal kawan-kawannya sebagai pemimpin dalam segala permainan. Beliau dididik ayahnya sendiri bagaimana cara hidup seorang santri. Dia diajak salat berjamaah dan sesekali dibangunkan malam hari untuk salat tahajud. 

Kemudian, KH Hasbullah membimbingnya untuk menghafal Juz 'Amma dan membaca Alquran dengan tartil dan fasih. Lalu, dia dididik mengenal kitab-kitab kuning, dari kitab yang paling kecil dan isinya diperlukan untuk amaliyah sehari-hari.

Kemauan keras untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya tampak sejak masa kecil. Dia tekun dan sangat cerdas memahami berbagai ilmu yang dipelajarinya. Hingga berusia 13 tahun, Wahab diasuh langsung oleh ayahnya.

Setelah bekal ilmunya dianggap cukup, Wahab merantau untuk menuntut ilmu. Dia pergi ke satu pesantren, lalu ke pesantren lainnya, termasuk ke Pesantren Bangkalan, Madura, asuhan Syekh Kholil. Dia juga sempat nyantri di Pesantren Mojosari, Nganjuk, dan Tebuireng.

Abd Mun'im DZ dalam tulisan berjudul 'Kiai Wahab Hasbullah, Pahlawan Tanpa Gelar' yang dimuat www.nu.or.id menyebutkan, Wahab belajar ke Makkah untuk belajar kepada ulama terkemuka dari dunia Islam, termasuk para ulama Jawa yang ada di Makkah, seperti Syekh Machfudz Termas dan Syekh Ahmad Khotib dari tanah Minan